Walau tergolong baru sebagai disiplin dalam cyber security, Internet of Things (IoT) telah menjelma menjadi penggerak bisnis yang berguna pada banyak bidang. IoT security adalah salah satu bidang yang banyak mengambil manfaat dari inovasi ini.
Perkembangan yang begitu cepat pada kemampuan dan adopsi teknologi IoT telah mendorong transformasi operasi usaha. Ini terbukti dari sumbangan piranti berbasis IoT hingga 30% dari keseluruhan piranti pada jaringan bisnis pada saat ini. Data yang dikumpulkan dari piranti tersebut menyediakan informasi berharga yang menginformasikan keputusan real-time dan memberikan pemodelan prediksi yang tepat. IoT merupakan penggerak kunci transformasi digital dalam perusahaan yang dapat mendongkrak produktivitas, efisiensi bisnis dan keuntungan sekaligus pengalaman karyawan secara keseluruhan.
Meski mempunyai banyak keuntungan dan inovasi, teknologi IoT menghadirkan tantangan perihal risiko keamanan dari piranti yang tidak diamati dan kurang aman yang terhubung ke jaringan. Inilah yang akan kami kupas dalam tema IoT security adalah di bawah ini.
Pengertian piranti IoT
Pada dasarnya, piranti IoT berarti aset jaringan fisik apa saja yang tidak berupa komputer. Risiko keamanan yang terkait dengan piranti IoT kurang diketahui oleh mayoritas publik. Walhasil, mengamankan IoT tidak banyak disinggung oleh banyak perusahaan dan organisasi. Sistem standar cyber security tidak sanggup mengenali dan mengidentifikasi apakah jenis khusus piranti IoT atau profil risiko unik dan perilaku yang terkait dengannya.
Piranti IoT bisa digunakan pada pusat bisnis apa saja sehingga mengelilingi kendali sekuritas jaringan pada umumnya dan prosesnya. Keseluruhan piranti terhubung IoT ini menggunakan hardware, chipset, sistem operasional dan firmware yang dapat memunculkan risiko dan kerentanan. Piranti yang dimaksud mencakup printer, kamera, sensor, pencahayaan, HVAC, dan perkakas.
Tantangan IoT security
IoT security adalah bidang yang bisa dipahami sebagai strategi cyber security dan mekanisme perlindungan yang menjaga agar tidak terkena serangan cyber yang terutama menargetkan pada piranti fisik IoT yang terhubung ke jaringan. Tanpa sistem keamanan yang kuat, apa saja yang terhubung ke piranti IoT rentan untuk diterobos dan dikendalikan oleh orang yang tidak baik. Tujuannya, mereka dapat menyusup, mencuri data pengguna dan merusak sistem.
Tantangan menyeluruh IoT security adalah seiring dengan besarnya volume piranti IoT beragam yang terus terhubung ke jaringan, perluasan serangan terjadi pada saat yang bersamaan. Pada akhirnya, keseluruhan keamanan jaringan berkurang hingga tingkat integritas dan perlindungan yang ditawarkan hanya pas untuk piranti yang paling kurang aman.
Tim keamanan saat ini menghadapi tantangan baru yang semakin mendesak yang tergolong unik untuk keamanan IoT, yakni di antaranya:
- Inventaris, yang berarti tidak mempunyai visibilitas dan konteks tentang piranti IoT dalam jaringan dan bagaimana mengelola piranti baru tersebut secara aman.
- Ancaman – kurangnya keamanan tertanam ke dalam sistem operasional piranti IoT yang susah atau mustahil untuk ditempel.
- Volume data – mengawasi jumlah data sangat besar yang dihasilkan dari piranti IoT yang dikelola dan tidak dikelola.
- Kepemilikan – risiko baru terkait pengelolaan piranti IoT oleh tim yang berbeda dalam satu organisasi.
- Keberagaman – keberagaman tipis dari piranti IoT dalam bentuk dan fungsinya yang tanpa batas.
- Operasi – penggabungan krisis dimana piranti IoT berperan penting bagi operasi kunci tetapi sulit bagi IT untuk mengintegrasikannya ke dalam bentuk keamanan yang penting.
Selain itu, 98% dari lalu lintas seluruh piranti IoT tidak terenkripsi sehingga membuat data pribadi dan rahasia sangat rentan tercuri. Setiap piranti IoT pada jaringan mewakili sebuah poin akhir yang dapat menjadi celah bagi orang jahat bisa membuat jaringan berisiko. Ini mencakup piranti IoT yang Anda ketahui dan tidak ketahui.
Baca juga: Wajib Diketahui, Ini Dia Pengaruh IoT Dalam Revolusi Industri 4.0
Sebagai contoh, jika terkena malware, piranti IoT bisa digunakan sebagai botnet untuk meluncurkan serangan denial or service (DDoS) yang terdistribusi pada jaringan yang ingin dirusak oleh penjahat itu. Akan tetapi, tidak seperti piranti IT, jumlah piranti IoT yang terus bertambah secara virtual tidak bisa dilihat pada jaringan perusahaan sehingga mustahil untuk melindungi semuanya dengan cara yang sama.
Contoh teknik penyerangan keamanan
Beberapa serangan yang paling kerap terjadi pada piranti IoT adalah eksploitasi memakai teknik, seperti pemindaian jaringan, eksekusi kode jarak jauh, pemasukan perintah, dan lainnya. Sebanyak 41% dari serangan tersebut mengeksploitasi kerentanan piranti ketika serangan IT memindai melalui piranti terhubung jaringan agar bisa memanfaatkan kelemahan yang sudah diketahui.
Metode pencegahan serangan keamanan
IoT security adalah sistem tersendiri yang membutuhkan tim keamanan jaringan dan operasional dalam mencegah serangan berbahaya. Mereka sebaiknya menggabungkan prosedur dan proses standar untuk memastikan piranti yang terkelola dan tidak terkelola dapat berada pada tingkat visibilitas dan kendali yang sama pada berbagai siklus hidup IoT security:
- Mengenali semua piranti yang terkola dan tidak terkelola dalam konteks.
- Secara tepat menilai dan mengidentifikasi kerentanan dan risiko yang terkait dengan semua piranti.
- Mengotomatisasikan kebijakan Zero Trust dan menegakkan aturan tersebut.
- Mengambil tindakan halus untuk mencegah ancaman yang diketahui.
- Secara cepat mendeteksi dan menanggapi ancaman yang dikenal.
Baca juga: Cara IoT Mengamankan ATM Dari Ancaman Kejahatan
Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !