Smart City di Indonesia sudah bukan lagi wacana. Telah ada setidaknya tujuh kota di tanah air yang telah menerapkan konsep Kota Pintar pada berbagai bidang. Pemerintah kota setempat memanfaatkan turunan Internet of Things (IoT) dalam konsep tersebut untuk meningkatkan layanan publik.
Sebagai ibukota, Jakarta menjadi pelopor Smart City di Indonesia. Menyusul kota besar lainnya yang turut menerapkan konsep ini. Selengkapnya mari membaca rincian penerapan per kota tersebut di bawah ini.
Tujuh Smart City di Indonesia
Jakarta
Pemerintah kota DKI Jakarta melaksanakan Smart City Lounge sebagai pusat kendali sekaligus penerima pengaduan dari masyarakat. Warga ibukota dapat memanfaatkan layanan ini untuk menyampaikan berbagai jenis masalah. Contohnya, masalah sosial, macet, banjir, sampah, kejahatan, kekurangan mutu layanan publik dan lainnya.
Bandung
Bandung memiliki sejumlah piranti penunjang konsep Smart City berbasis IoT dan memadukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Terdapat Hay U untuk mengurus perizinan daring agar warga tidak perlu repot mengantri di kantor pemerintah.
Ada pula SIP yang memuat laporan kinerja Camat sebagai hasil masukan dari penduduk. Di dalam piranti ini juga terdapat bagian untuk memuat keluhan warga. Silakip dihadirkan untuk mengawasi kerja pemerintah kota Bandung. Warga diarahkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi memakai media sosial Twitter agar mudah menjangkau aparat.
Makassar
Lain halnya dengan pemerintah kota Makassar. Aparat setempat memilih menerapkan konsep Smart City untuk mengatur lalu lintas dan parkir. Walhasil, kemacetan lebih terkendali sementara sistem pembayaran parkir daring sudah sesuai rencana. Sebagai tambahan, terdapat Makassar Smart Card diperkenalkan untuk mempermudah pengelolaan sistem pemerintahan dan pembayaran.
Surabaya
Pengaturan lalu lintas kembali menjadi fokus pemerintah daerah di Indonesia. Surabaya, sebagai salah satu Smart City di Indonesia, menerapkan Closed Circuit Television atau CCTV dan Integrated Traffic System Management. Keduanya bermanfaat dalam mengatur antrean di lampu merah. Cara kerjanya adalah saat antrean panjang terjadi di depan lampu lalu lintas, secara otomatis durasi berhenti akan lebih singkat.
Semarang
Ibukota Jawa Tengah ini memanfaatkan konsep Smart City untuk banyak tujuan. Pemerintah daerah setempat menggunakannya untuk menyusun sistem informasi perencanaan daerah, informasi pemantauan, dan menampung laporan warga. Sama seperti Surabaya, pemerintah kota Semarang memakai CCTV untuk memastikan keamanan warga di tempat publik. Sebagai tambahan, penduduk Semarang sudah bisa mengurus perizinan bangunan secara daring.
Yogyakarta
Kota Pelajar ini lebih memilih fokus mengatur sistem kelistrikan melalui konsep Smart City. Adalah smart grid yang berfungsi mengatur pemakaian pembangkit listrik dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan energi fosil. Perpaduan dua jenis energi tersebut diperlukan untuk memastikan ketersediaan energi bagi warga Yogyakarta. Di lain pihak, warga bisa terbantu saat menyesuaikan pemakaian listrik sehingga bisa lebih irit.
Denpasar
Pemerintah kota Denpasar memperkenalkan Damamaya Denpasar Cyber Monitor berikut aplikasi Smart City lalu mengetengahkannya dalam satu ruangan. Lewat cara inilah mereka bisa menerima keluhan dan aduan warga melalui telepon gawat darurat 112. Selain itu, aparat bisa memantau banjir, melaksanakan Sistem Informasi Geografi dan E-Sewaka Dharma.
Baca juga: Mengenal Konsep Smart City dan Tantangan Penerapannya di Indonesia
Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !