Istilah Internet of Things (IoT) sudah kerap menjadi bahasan sehari-hari. Penerapan IoT di Indonesia sendiri telah merambah banyak sektor dan melintasi penggunaan individual, kelompok, hingga institusi.
Penerapan IoT di Indonesia berangkat dari pengertian IoT sendiri yang berarti cara untuk menghubungkan seluruh obyek fisik dengan Internet. Koneksi ini tidak hanya mencakup antar benda melainkan obyek dengan penggunanya yang kemudian membentuk suatu database.
Menurut Ismail MT, Direktur Jenderal Sumber Daya & Perangkat Pos & Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (SDPPI Kemenkominfo), IoT mengandung tiga unsur inti, yakni sensor, konektivitas, dan ekosistem.
Konektivitas dan ekosistem IoT di Indonesia
Berkat proyek Palapa Ring, penerapan IoT di Indonesia bisa berjalan lancar, setidaknya seluruh ibukota telah terhubung dengan pipa fiber optik. Bahkan, desa pelosok sudah mulai menikmati jaringan IoT setelah penyedia layanan telekomunikasi mulai membuat jaringan koneksinya.
Menurut Ismail, Indonesia saat ini lebih memerlukan solusi untuk ekosistem yang akan menghubungkan bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, dan lainnya. Agar ekosistem ini terhubung untuk hal yang produktif, Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menjadi hal wajib agar solusi IoT bisa tercipta.
Solusi ini bukan hanya khas berasal dari anak bangsa melainkan memang menjawab kebutuhan berbagai sektor di Indonesia. “Hal paling krusial yang perlu kita lakukan adalah menciptakan brainware yang siap untuk menciptakan solusi pada IoT. Kita tidak bisa menangani teknologi ini tanpa talenta digital,” imbuh Ismail.
Baca juga: 5 Manfaat Penerapan IOT di Sektor Pertanian
Penerapan IoT di Indonesia
Dari setiap aktivitas perangkat yang terhubung dengan internet, menghasilkan kumpulan data besar yang dikenal sebagai big data. Big data ini memiliki peran penting sebagai bahan analisis untuk keperluan berbagai bidang di masa yang akan datang. Penggunaan big data dapat membantu dalam semua tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Big data tidak hanya relevan bagi perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga dapat mengambil manfaat dari big data untuk meningkatkan penjualan atau menghadirkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen.
Namun, penerapan Internet of Things (IoT) di Indonesia seharusnya dapat menjangkau masyarakat secara luas. Oleh karena itu, data besar yang berasal dari infrastruktur publik, misalnya, seharusnya dapat diakses oleh publik melalui platform yang tepat.
Dalam konteks ini, peran pemerintah sangatlah penting dalam merumuskan regulasi yang tepat. Regulasi ini akan mengatur bagaimana kepemilikan data diatur agar aksesibilitas data dapat memberikan manfaat lintas sektor.
Pemerintah memiliki peran yang krusial dalam mempercepat dan memudahkan implementasi IoT di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil. Saat ini, pemerintah telah meningkatkan kapasitas bandwidth dan memberikan izin penggunaan frekuensi secara cuma-cuma. Beberapa peraturan, seperti yang terkait sinyal dan internet, juga akan direvisi.
Untuk menjalankan peran ini secara efektif, pemerintah akan berkolaborasi dengan asosiasi IoT guna mendapatkan tenaga ahli yang dapat mendukung kelancaran penerapan IoT di Indonesia.
Baca juga: Contoh-contoh Penerapan IoT di Sekolah
Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !