Sejarah Internet of Things – IoT adalah suatu sistem dimana terhubung & terintegrasi nya perangkat satu dengan yang lainnya. Internet merupakan jaringan penghubung antar perangkat sehingga dapat terintegrasi.

Hasil dari integrasi perangkat tersebut menghasilkan kode atau data yang dapat diidentifikasi. Lalu, dari identifikasi kode dan data tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan manusia.

Misalnya, ketika jam tangan pintar terhubung dengan smartphone, aktivitas user akan terekam oleh jam tangan pintar yang digunakan. Lalu, hasil rekam jejak dari jam tangan pintar tersebut dikirimkan secara nirkabel ke smartphone.

User akan dengan mudah mengetahui berapa langkah, dan seberapa jauh jarak yang sudah ia tempuh. Hasil data tersebut dapat digunakan sebagai acuan apakah user sudah melakukan cukup banyak gerakan atau masih kurang. Tentunya hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup si pengguna jam tangan pintar dan smartphone tersebut.

Singkatnya, IoT ini bertujuan untuk menyelaraskan hubungan perangkat dengan perangkat, perangkat dengan user (manusia), dan user dengan user secara seamless. Lalu, sebenarnya berapa besar pengaruh Internet of Things di Indonesia?

Sejarah Internet of Things di Indonesia

Sebelum membahas lebih dalam tentang peran Internet of Things bagi Indonesia, yuk napak tilas sejarah singkat perkembangan Internet of Things di Indonesia! Simak pembahasan berikut ini.

Meskipun 4 tahun terakhir pengembangan terhadap teknologi Internet of Things cukup pesat, tetapi perkembangan Internet of Things di Indonesia itu tidak semulus yang dibayangkan. Pada awal pengembangan Internet of Things di Indonesia, para developer belum mendapatkan kemudahan secara regulasi.

Padahal, dalam konteks teknologi, setiap dua tahun setidaknya terjadi perubahan yang membutuhkan uji coba secara berkala. Namun, nampaknya regulasi di Indonesia belum mendukung fleksibilitas dalam hal administrasi bagi para developer untuk mendapatkan kemudahan uji coba perangkat.

Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia, pada tahun 2017 ada tiga hal yang membuat dilema pada regulator.

  1. Standar Frekuensi
  2. Standardisasi perangkat
  3. TKDN

Meskipun ada kendala mengenai regulasi, apakah pengembangan dan sejarah Internet of Things di Indonesia lantas terhenti begitu saja? tentu tidak.

Inilah pengembangan perangkat Internet of Things di Indonesia terus berjalan yang berfokus pada 5 fungsi:

Yang pertama adalah tagging (Identifikasi). Fungsi tagging untuk mengidentifikasi suatu aktivitas ini memiliki tujuan untuk mengumpulkan data aktivitas atau transaksi.

Fokus kedua adalah monitoring. Setelah aktifitas di identifikasi, monitoring bertujuan untuk memantau apakah terdapat aktivitas tidak biasa yang dikirim oleh tagging.

Ketiga adalah tracking. Tracking berfungsi untuk melacak lokasi.

Fungsi keempat yaitu kontrol. Perangkat IoT yang memiliki fungsi kontrol bertujuan untuk memberikan hasil dari aktivitas-aktivitas atau data yang konsisten.

Terakhir adalah analisis. Tentunya fungsi analisis bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat dipahami dari aktivitas atau data yang didapat.

Fungsi kelima adalah hal yang paling mendasar pada perangkat IoT. Apalagi, di tahun 2019 gencar akan gerakan industri 4.0. Tentu saja permintaan akan produk IoT akan semakin besar. Jadi, lima fungsi tersebut dapat sebagai patokan untuk pengembang dapat terus berinovasi.

Manfaat Internet of Things di Indonesia

Sebenarnya, apa saja manfaat dari pengembangan dan implementasi Internet of things di Indonesia?

  1. Meningkatkan efisiensi penggunaan Sumber Daya
  2. Mengurangi beban kerja
  3. Mengurangi cost dan meningkatkan produktivitas
  4. Real-time marketing
  5. Pengambilan keputusan berdasarkan data
  6. Meningkatkan pengalaman pengguna
  7. Meningkatkan kualitas data

Yuk bahas satu per satu!

Baca juga: Pengertian Internet of Things, Contoh, Cara Kerja hingga Manfaatnya

1. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dengan mengembangkan dan mengimplementasikan Internet of things di Indonesia, efisiensi penggunaan sumber daya akan menjadi optimal. Itu karena fungsi dari perangkat IoT yang dapat mengidentifikasi, memonitor, melacak dan mengontrol sesuatu.

Dari fungsi tersebut, waste atau hasil buangan dari suatu sumber daya dapat ditekan. Dengan penekanan residu tersebut, penggunaan sumber daya akan menjadi lebih optimal.

Misalnya, sebelum menggunakan perangkat IoT pada bidang peternakan, peternak secara manual memberi makan hewan ternaknya. Namun masalahnya, ada kemungkinan jumlah pakan yang diberikan akan berubah-ubah setiap harinya karena pengukuran dosis kurang presisi.

Dengan mengimplementasikan IoT, peternak dapat menjadwalkan kapan hewan ternak diberi makan dengan dosis yang lebih konsisten. Selain itu, perangkat IoT juga dapat mengukur dan memprediksi jumlah pakan yang dibutuhkan dengan menganalisis informasi dan data dari kebiasaan hewan ternak.

Dengan demikian, selain peternak dapat mengurangi beban kerja, juga dapat mengatur pengeluaran untuk pakan ternak dengan lebih optimal. Selain waktu, biaya pun dapat dihemat. Menarik bukan?

2. Mengurangi “beban” Kerja

Dengan meningkatnya efisiensi penggunaan sumber daya, beban untuk mengerjakan suatu task juga akan berkurang. “Beban” disini lebih ditekankan pada lama lamanya waktu pekerjaan.

Misalnya ketika peternak 3 kali sehari harus membelikan makan hewan ternak secara manual, setelah menggunakan perangkat IoT, iya hanya perlu menyiapkan makan hewan untuk 3 kali porsi dalam satu waktu.

Sisanya, perangkat IoT yang akan bekerja. Dengan demikian, peternak dapat menggunakan waktu sisa untuk melakukan hal produktif lainnya.

3. Mengurangi Cost Dan Meningkatkan Produktivitas

Teknologi IoT akan memangkas cost secara radikal. Cost ini bukan hanya masalah biaya. Tetapi juga masalah waktu. Jika waktu untuk menyelesaikan suatu task dapat dikurangi, waktu yang tersisa dapat digunakan untuk aktivitas produksi lainnya.

Misalnya, dalam industri peternakan. Sebelum menggunakan teknologi IoT, peternak hanya mampu menangani 1000 ekor ayam. Itu karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.

Keterbatasan sumber daya manusia yang dimaksud misalnya tenaga yang dibutuhkan untuk memberi pakan hewan ternak.

Namun, setelah mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi IoT dalam sistem kerja perternakan, kini peternak dapat menangani 1500 ekor ayam. Itu karena teknologi IoT dapat membantu peternak untuk mengukur dosis pakan dan jadwal yang tepat untuk ternak.

Dengan jumlah tenaga yang sama dan waktu yang sama, peternak dapat meningkatkan produksi hingga 50%. Memangnya semudah itu? Tentu tidak! Tetapi ada 3 hal mendasar kenapa teknologi IoT yang dapat mendorong peningkatan produktivitas.

  • Perekaman data secara digital terjadi sepanjang hari 24/7
  • Penggunaan sensor dapat meningkatkan efisiensi sumber daya
  • Perangkat pintar IoT meningkatkan pengalaman pengguna dalam mengolah data

Jadi, dari tiga hal di atas, secara tidak langsung membantu peternak untuk dapat meningkatkan produktivitasnya.

Dengan adanya perekaman data digital sepanjang hari, membuat akurasi data tentang prediksi berapa banyak telur yang akan diproduksi dan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan menjadi lebih baik. Dengan demikian, pemangkasan biaya sebesar 50% bukanlah hal yang mustahil, bukan?

4. Real-time Marketing

Dengan adanya sistem perekaman data yang mencatat aktivitas selama 24/7, hasil real-time day to day dari aktivitas marketing yang dilakukan dapat diukur dengan baik. Yang nantinya, jika ada suatu kesalahan atau ketidaksesuaian hasil marketing dengan tujuan, dapat direvisi secara real-time.

Selain itu, jika sumber daya marketing tersebar di beberapa wilayah, teknologi IoT sangat memungkinkan untuk berbagi data secara real-time untuk membaca wilayah mana yang memiliki agresivitas pasar yang baik, dan mana yang kurang menarik untuk dilanjutkan. Tentunya, hal ini akan berimbas pada peningkatan efisiensi biaya marketing yang dikeluarkan.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data

Teknologi IoT memungkinkan untuk menganalisis secara komputasi dengan machine learning. Hasil dari analisis akan menyusun data yang terekam menjadi informatif dan mudah untuk dimengerti. Misalnya, ketika suatu kota ingin melakukan survey secara massive untuk mengetahui kebiasaan, kebutuhan dan ekspektasi dari warga kota, pemerintah menggunakan Aplikasi berbasis web untuk menyebar dan menganalisis data.

Aplikasi berbasis web melibatkan fungsi geo tagging untuk mengidentifikasi perangkat di dalam suatu wilayah. Dengan demikian, Secara otomatis hasil survey akan tersaring berdasarkan wilayah. Dan hebatnya, data akan secara otomatis menganalisis data menjadi informasi yang mudah dipahami.

6. Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Apakah kalian familiar dengan istilah User Experience atau UX? Ya, teknologi IoT merupakan hasil dari pengembangan User Experience untuk meningkatkan efisiensi penggunaan suatu produk digital. Dengan sistem integrasi pada setiap perangkat yang memiliki teknologi IoT, menjanjikan kemudahan untuk berbagi informasi secara seamless.

Misalnya, jika kalian memiliki perangkat smartwatch, dan smartphone, kalian bisa berbagi informasi mengenai aktivitas kalian setiap harinya yang direkam oleh smartwatch pada smartphone. Begitu juga sebaliknya, smartphone kalian juga bisa berbagi informasi dengan smartwatch mengenai telepon masuk, pesan masuk dan informasi lagu yang sedang diputar.

Itu hanya contoh kecil yang paling dekat dengan aktivitas sehari-hari. Untuk skala industri, teknologi IoT membantu manusia untuk memudahkan membaca data atau analisis. Tidak perlu lagi report menghafal rumus excel untuk mengolah data, karena secara komputasi teknologi IoT dapat mengolah data sesuai dengan kebutuhan.

7. Meningkatkan Kualitas Data

Kemampuan untuk merekam data 24/7, menjadikan data yang dihasilkan menjadi sangat padat dengan sampel yang lebih luas. Selain itu, dengan sistem komputasi yang ditawarkan teknologi IoT, proses pengolahan data akan lebih efisien dengan standar error yang lebih kecil. Dengan demikian, tingkat akurasi dalam mengolah data akan meningkat dan secara otomatis, kualitas data pun akan meningkat.

Sekian dari artikel kami yang membahas sejarah internet of things, bila ada pertanyaan atau ingin mencoba internet of things, bisa hubungi kami. Kami perusahaan IoT di Jakarta.

Baca juga: Kegunaan Internet of Things dalam Kehidupan Sehari-hari


Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !