Sampah kini menjadi persoalan yang besar, khususnya di kota besar dengan lahan terbatas. Pengelolaan sampah berbasis IoT atau Internet of Things mulai dilirik pemerintah kota untuk mengatasi masalah lingkungan dan menekan biaya pengelolaannya.

Bank Dunia pernah meneliti tentang pengelolaan sampah di seluruh dunia. Hasilnya, 2,01 miliar ton sampah kota dihasilkan setiap tahun, 33% di antaranya tidak dikelola sebagaimana mestinya. Akibatnya, masalah lingkungan timbul sehingga membutuhkan solusi yang tepat. Kondisi ini membutuhkan terobosan penanganan, terutama jika benar produksi sampah mencapai 3,04 miliar ton pada 2050.

Teknologi pengelolaan sampah berbasis IoT akan membantu dalam mengoptimalkan dan mengotomatisasi proses. Tentunya ini membutuhkan teknologi IoT yang lebih canggih untuk dimasukkan ke dalam rantai pasokan pengelolaan sampah dari awal hingga akhir.

Pengelolaan Sampah Berbasis IoT

Masalah umum pengelolaan sampah konvensional

Mayoritas kota di Indonesia masih menggunakan pengelolaan sampah yang konvensional. Rantai pengelolaan diawali dengan pengambilan sampah menggunakan tenaga manusia menggunakan truk sampah. Sampah diangkut ke dalam truk untuk dibawa ke tempat pembuangan sementara kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir. Cara lama ini menghabiskan bensin, waktu dan energi yang tidak sedikit.

Masalah lainnya adalah inkonsistensi dalam memisahkan jenis sampah, antara yang bisa didaur ulang atau tidak. Ini dapat mengurangi umur tempat pembuangan sampah sebab sampah daur ulang membutuhkan tempat pembuangan sampah yang terpisah dari yang tidak bisa didaur ulang.

Dua masalah besar tersebut menggarisbawahi perlunya penggunaan teknologi sebagai solusinya. Penerapan IoT akan menghasilkan analisa data yang sebelumnya belum pernah diterapkan. 

Baca juga: Vending Machine Recycle ubah Sampah Menjadi Rupiah

Cara kerja pengelolaan sampah berbasis IoT

IoT dalam pengelolaan sampah melibatkan perangkat dan sensor cerdas serta komunikasi mesin-ke-mesin. Tugas utamanya adalah mempersingkat kerja pengumpulan sampah kota dan menguraikannya menurut jenis sampah agar lebih ramah lingkungan. Berikut rinciannya:

  • Fungsi ajaib sensor kecil

Meski berukuran kecil, sensor dalam sistem pengelolaan sampah berbasis IoT menjalankan fungsi strategis. Sensor ini berbasis ultrasonik. Ia akan mengingatkan truk pengangkut sampah jika tempat sampah sudah penuh dan menentukan apakah pengemudinya harus berhenti atau melanjutkan kerjanya. Selain sensor mini ini, ada juga sensor berat untuk melacak tingkat keterisian di tempat sampah yang lebih besar.

Dalam sensor tersebut terdapat data yang digabungkan dengan mesin penjadwalan. Sehingga, pengemudi dapat mengubah rute secara real-time dan merekam lokasi mobil. Manfaat lainnya adalah tim pengelolaan sampah dapat memperkirakan kapan mengumpulkan sampah di waktu berikutnya. Tentunya ini akan menghemat biaya dan energi.

Untuk hasil yang lebih optimal, pengelola sampah dapat menambahkan pemadat sampah yang bisa menampung lebih banyak sampah di ruang yang sama. Keunggulan lainnya adalah menginformasikan ke kendaraan pengangkut sampah agar bisa mengurangi jumlah pemberhentian ketika memungut sampah.

Kemudian, teknologi IoT mulai bekerja di fasilitas penyortiran. Biasanya kerja ini dilakukan oleh kamera dengan kecerdasan buatan dan algoritma visi komputer yang bertugas mengenali sampah untuk nanti dipisahkan.

Proses pemisahan sampah berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan tenaga manusia. Bahkan, cara ini dapat mendongkrak nilai daur ulang hingga 200 dan 300 persen. Fungsi ini dapat menekan anggaran penggajian sekaligus menambah penghasilan.

Kerja IoT berlanjut ke pemberian informasi mengenai lokasi pembuangan sampah terdekat dan cara pengumpulan sampah yang tepat. Informasi yang terkumpul memberikan gambaran kondisi sampah di kota tersebut.

Baca juga: Reverse Vending Machine Ubah Sampah Plastik Menjadi Rupiah

Manfaat pengeloaan sampah berbasis IoT

1. Mengefisiensikan pengumpulan sampah

Manfaat pertama dimungkinkan dengan adanya tempat sampah pintar. Ia akan memberikan informasi mengenai kapasitas tempat sampah dan penimbangan sampah ke operator pengelola sampah. Data ini akan membantu pengumpul sampah dalam menyelesaikan pembuangan limbah dengan cepat. Pengemudi akan mencari rute tercepat agar tugas segera selesai. Data yang dikumpulkan oleh tempat sampah pintar di antaranya mencakup lokasi, suhu, dan tingkat pengisian sampah.

2. Memaksimalkan rute pengambilan sampah

Fungsi pengelolaan sampah berbasis IoT sangat berhubungan dengan proses pengangkutannya. Sistem ini menekankan pada efisiensi rute menurut beban pada tempat pembuangan yang berubah-ubah. Perubahan ini tergantung pada hari, minggu, dan musim.

Solusinya, disematkanlah sensor pada tempat sampah untuk mengetahui tingkat pengisian sampah. Informasi ini nanti akan diteruskan ke pemerintah kota dan operator pengelola sampah.

Setelah informasi tersebut diperoleh, perusahaan penyedia layanan IoT akan menentukan rute paling efisien dengan memprioritaskan kawasan yang perlu diambil sampahnya terlebih dahulu. Dengan prinsip ini maka operasi pengangkutan sampah akan berjalan lebih hemat, baik secara bensin, waktu, dan tenaga kerja.

3. Mengambil sampah tanpa tersisa

Sensor akan memberitahu operator jika sampah sudah penuh sehingga perlu diangkut segera. Kemudian, sistem pengelolaan sampah berbasis IoT akan memberitahu jadwal pengambilan sampah di lokasi ini untuk berikutnya. Sampah akan terangkut tanpa terlewatkan dari jadwal sehingga tidak ada pemandangan sampah meluap ke jalan karena tidak segera diangkut.

4. Mempermudah analisa data

IoT memfasilitasi analisa data secara lebih baik dengan mengambil data dari perangkat pintar yang saling terhubung. Contoh data tersebut adalah data tentang rute terdekat, frekuensi pengisian tempat sampah, dan kecepatan pengisian tempat sampah. Walhasil, banyak tugas yang terselesaikan lebih cepat dan perangkat lunak yang rusak bisa segera diperbaiki.

5. Mempermudah daur ulang

Sampah elektronik, seperti smartphone, semakin membahayakan di tempat pembuangan akhir dan sekitarnya. Sebagai contoh adalah baterai smartphone yang sudah tua dapat menyebabkan bocornya lithium ke dalam air tanah. IoT dapat dimanfaatkan untuk mendaur ulang limbah elektronik menjadi sumber daya lain yang baik ke depannya.

Baca juga: Vending Machine Sampah Inovasi Terbaru di Indonesia

Monster MAC turut peduli dengan kelestarian lingkungan. Kami membuktikannya dengan membuat mesin daur ulang sampah plastik untuk mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ini, yuk segera hubungi kami!


Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !

Hubungi Kami