Di zaman yang serba teknologi ini, banyak sekali pelaku bisnis yang mencari cara agar menjadi yang terbaik diantara yang lainnya. Meningkatkan kinerja dan sistem dalam perusahaan agar dapat meningkatkan produktivitas, memaksimalkan efisiensi, dan tentu memangkas biaya. Teknologi RPA atau Robotic Proccess Automation ini hadir sebagai jawaban yang dapat mengerjakan serangkaian pekerjaan yang berulang. 

Berkat teknologi otomatisasi pada RPA, hal ini dapat meminimalisir adanya human error, sehingga layanan dan kualitas produk secara keseluruhan dapat meningkat. Lebih lanjut, perusahaan konsultan manajemen McKinsey & Company, melaporkan bahwa saat ini ada lebih dari 45% pekerjaan yang dapat dilakukan robot. Itu berarti RPA berpeluang membawa dampak besar terhadap cara kerja perusahaan maupun karyawan di masa depan.

Cara kerja teknologi RPA 

Lalu, bagaimana cara kerja dari teknologi RPA ini? mari kita simak lebih lanjut bagaimana sih cara kerjanya. 

RPA mengandalkan software untuk menangkap dan menginterpretasi tindakan dan proses tertentu di suatu pekerjaan. Software ini yang selanjutnya akan mempelajari proses tersebut agar bisa melakukan pekerjaan secara otomatis. Pekerjaannya sendiri bisa seperti pembacaan CV untuk mencari kandidat terbaik, hingga menelusuri web untuk mencarikan informasi harga terbaik.

Perlu Anda ketahui bahwa RPA dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi operasional sekaligus keunggulan kompetitif. Sebagai informasi, industri pertama yang sudah lebih dulu mengadopsi teknologi RPA adalah kesehatan, manufaktur, asuransi, dan layanan keuangan. Namun, saat ini teknologi RPA lebih umum digunakan dalam proses klaim dan analisis kredit.

Meskipun masih terbilang baru, daya tarik RPA menyebar dengan cepat di seluruh industri dalam skala global. Banyaknya perusahaan yang tengah gencar mencari cara baru dan efisien untuk memangkas biaya, hal ini menjadikan RPA hadir sebagai opsi terbaik yang dapat diandalkan.

Menurut perkiraan dan analisa para ahli di seluruh dunia, RPA mampu meningkatkan pertumbuhan produktivitas mulai dari 0,8 sampai 1,4 persen setiap tahunnya. Dengan bantuan RPA, karyawan bisa mengerjakan pekerjaan esensial lainnya yang memerlukan inovasi dan kreativitas.

Dilansir dari The National Association of Software and Services Companies, RPA dapat membuat perusahaan melakukan penghematan.

“Implementasi RPA mampu membuat perusahaan hemat budget hingga 35-65 persen untuk operasional onshore dan 10-30 persen untuk operasional offshore. Sedangkan investment recovery period dapat dicapai dalam waktu sesingkat 6-9 bulan.”

Dengan begini, tren teknologi RPA jelas tidak boleh diabaikan, karena teknologi ini mampu membawa pengaruh besar pada profitabilitas perusahaan di seluruh dunia.

Baca Juga : Mengenal Virtual Assistant Berbasis AI dan Keuntungannya Dalam Bisnis

Prediksi teknologi RPA di bidang industri masa depan

Berlanjut pada teknologi RPA terhadap industri di masa yang akan mendatang nanti, ini merupakan beberapa prediksi yang akan terjadi. 

Berdasarkan laporan terkini dari Transparency Market Research, pada tahun 2020 tingkat pertumbuhan RPA di seluruh dunia diprediksi telah mencapai 60,5 persen. Itu berarti akan ada semakin banyak pekerjaan yang bisa dilakukan oleh robot dan mesin.

Saat ini, RPA sendiri baru bisa digunakan pada rule-based processes. Meskipun banyak peneliti yang terus berupaya meningkatkan kecanggihan RPA, penting untuk diketahui bahwa teknologi ini tidak akan pernah bisa menggantikan pekerjaan yang memerlukan sentuhan manusia, karena sangat sulit bagi robot untuk bisa meniru empati yang dimiliki manusia.

Pada akhirnya, kehadiran RPA terbukti dapat membantu karyawan untuk lebih fokus mengerjakan pekerjaan yang jauh lebih kompleks dan memerlukan kreativitas.

Baca Juga : Bagaimana sih, Cara Kerja Hyperautomation ? 


Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !