Tanpa mungkin kita sadari, sehari-hari transaksi dan pekerjaan kita sudah banyak menggunakan RFID dan NFC. Terkadang tampak seperti memakai alat yang sama, ternyata keduanya mengandung perbedaan yang cukup kontras. Tema RFID vs NFC akan kami kupas di sini.

Selain perbedaan pengertian, temukan pula penggunaan yang khas dari kedua teknologi ini. RFID vs NFC penting untuk diketahui agar semakin menyelami fungsi teknologi untuk mempermudah kehidupan kita sehari-hari.

RFID vs NFC: Pengertian

RFID vs NFC

RFID merupakan kependekan dari Radio-Frequency Identification. Sebagaimana disarankan oleh singkatan tersebut, RFID memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk menangkap dan menafsirkan data. Dibutuhkan tag RFID dan pembaca RFID agar teknologi ini bekerja sebagaimana mestinya.

Di lain pihak, NFC adalah kependekan dari Near Field Communication. Ciri khas NFC terletak pada kemampuannya yang memungkinkan perangkat atau smartphone dalam jarak dekat saling berbagi informasi dan komunikasi. Fungsi ini dimungkinkan berkat penyematan teknologi frekuensi tinggi di dalamnya.

RFID vs NFC: Cara Kerja

RFID bergantung pada gelombang radio untuk mengidentifikasi aset dari jarak jauh. Selain itu, sistem RFID membutuhkan reader, antena, dan tag, untuk membuatnya bisa bekerja secara maksimal.

Dalam setiap tag terdapat semua data mengenai aset yang akan diidentifikasikan. Reader kemudian akan mengirimkan sinyal melalui antena. Tag lalu akan memberikan semua informasi yang dibutuhkan tentang aset tersebut setelah sanggup menangkap sinyal. Data yang terbaca oleh tag RFID dapat diakses cukup melalui ponsel sehingga Anda bisa mengetahui isi aset hanya dalam beberapa menit.

Sedangkan dalam NFC, induksi medan magnet memainkan peran penting dalam komunikasi nirkabel jarak pendek pada teknologi ini. Untuk menggunakan NFC, pastikan dua perangkat terpisah dalam jarak sangat dekat, antara 3 dan 5 cm, sehingga memungkinkan terjadinya transfer data.

Perangkat bertenaga juga bisa berbagi data via tag NFC. Data yang ditransfer bisa beragam, mulai dari kartu read-only sederhana hingga perangkat keras kriptografi yang rumit. Mayoritas tag memakai Android Framework API yang berpusat pada Format Pertukaran Data NFC meski menyediakan format penulisan yang berbeda.

Chip NFC wajib ada dalam dua perangkat yang akan melakukan transfer data. Reader akan mendeteksi induksi elektromagnetik dari chip ini. Setelahnya, reader akan membaca dan memproses informasi.

NFC dapat bekerja dalam dua skema; komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Dalam skema satu arah, yang terjadi adalah kemampuan membaca atau menulis NFC ke chip NFC. Contoh pemakaiannya, chip akan mendapatkan uang dari saldo kartu ketika memakai kartu commuter bertenaga NFC.

Komunikasi dua arah mewajibkan kedua perangkat harus bisa membaca dan menulis satu sama lainnya. Jika terpenuhi syarat ini maka pengguna bisa berbagi dokumen, kontak, tautan, dan file lainnya.

Mengenal Tipe Tag RFID

Terdapat dua jenis tag RFID yang dengan memahami keduanya akan membuat Anda membuat keputusan yang lebih tepat demi perkembangan bisnis Anda.

1. Tag RFID aktif

RFID dengan tag aktif cocok untuk digunakan sebagai pelacak untuk industri dengan aset dan inventaris yang banyak dan tersebar dimana-mana. Fungsi identifikasi aset ini dimungkinkan dengan adanya baterai dalam tag aktif yang menjadikan RFID sanggup membaca aset atau inventaris hingga 100 meter.

2. Tag RFID pasif

Sebaliknya, tag pasif tidak mengandung baterai sehingga hanya bisa melacak hingga maksimal 25 meter. Dalam tag pasif ini, gelombang elektromagnetik menjadi andalan yang berasal dari reader RFID.

Tag pasif ini dibagi ke dalam tiga tipe utama, yang mencakup:

  • Frekuensi ultra tinggi (300 MHz hingga 3GHz). Tag ini dapat menjangkau hingga 12 meter dan memungkinkan transfer data yang gegas. Kelemahannya, tag ini berpotensi bekerja kurang baik dikarenakan bahan cair dan logam serta sinyal elektromagnetik lainnya.
  • Frekuensi tinggi (3 hingga 30 MHz). Jarak jangkauan tag ini antara 30 cm dan 1 meter. Tipe ini paling sering digunakan untuk transaksi tiket elektronik dan platform pembayaran kartu lainnya.
  • Frekuensi rendah (30 hingga 300 kHZ). Dengan jangkauan baca sekitar 10 cm, tipe tag ini relatif lambat dalam melakukan transfer data. Akan tetapi, jenis ini sangat cocok dipakai dengan permukaan logam dan air.

Sebelum Anda mendapatkan tag RFID ideal, pastikan Anda menentukan kebutuhan Anda. Hanya beli satu dengan rentang baca yang memadai untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda. 

Selain itu, akan lebih baik untuk menguji kesesuaian tag untuk digunakan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Misalnya, tag Ultra High-Frequency tidak akan ideal untuk digunakan dengan permukaan logam.

Penggunaan RFID dan NFC

Sub topik RFID vs NFC akan menampilkan perbedaan penggunaan RFID dan NFC sehingga akan berguna jika Anda suatu saat akan membeli salah satu dari keduanya.

NFC dapat digunakan untuk mode transfer data berupa emulasi kartu NFC, mode pembaca/tulis, dan modus P2P. Dalam emulasi kartu NFC, tag NFC akan membantu dalam proses pembayaran oleh penggunanya. Untuk mode pembaca/tulis, NFC memungkinkan untuk membaca dan menulis tag pada stiker dan label pintar. Sedangkan untuk modus P2P, perangkat dengan NFC akan membantu dalam berkomunikasi atau bertukar data dengan perangkat lainnya yang juga menggunakan NFC.

Contoh penggunaan NFC adalah menambah atau mengurangi pencahayaan di kantor, menonaktifkan suara hingga mengaktifkan Wi-Fi. Bahkan, NFC bisa memungkinkan pemantauan masak dari jarak jauh dan memudahkan dua perangkat Android saling bertukar data secara gampang.

Sedangkan RFID lebih sering dipakai untuk melacak aset, mengelola inventaris, mengontrol akses, melacak peserta, dan alat. Anda dapat memilih teknologi NFC untuk pembayaran nirsentuh, berbagi data dan poster pintar.

Mana yang Sebaiknya Dipilih?

Setelah mengetahui poin penting dalam RFID vs NFC di atas, Anda akan lebih mudah menentukan pilihan. Secara singkatnya, RFID lebih direkomendasikan jika perusahaan Anda ingin lebih mudah dan lebih cepat dalam melacak dan mengelola inventaris.

NFC akan lebih cocok jika Anda memerlukan sistem yang rumit untuk membantu transfer data peer to peer, membaca kartu, dan membaca poster pintar. Tetapi, perlu diingat NFC hanya bisa bekerja secara maksimal jika kedua piranti berdekatan. Selain itu, Anda harus membeli seluruh komponen RFID sendiri.

Itulah pembahasan RFID vs NFC secara komprehensif berikut tips memilih yang paling baik untuk kebutuhan bisnis Anda. Semoga bermanfaat.

Baca juga: RFID Adalah: Pengertian, Cara Kerja dan Contoh Penempatannya


Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !