Pengembangan di bidang pendidikan banyak dilakukan tiap tahunnya, mulai dari segi kurikulum, kualitas pendidik, hingga teknologi untuk memberikan bahan ajar. Namun bagaimana jika pengembangan teknologi dan pendidik dilakukan secara bersamaan? Baru-baru ini peneliti dan pengembang di bidang edukasi mengembangkan teknologi Artificial Intelligence dalam Pendidikan. Seperti apa pengembangan Artificial Intelligence yang seringkali diidentikan dengan robot yang serba bisa dengan kemampuan berpikir layaknya manusia? Simak ulasan MonsterMac berikut ini !
Artificial Intelligence Bisa Diterapkan dalam Bidang Pendidikan ?
Apa Itu Artificial Intelligence ?
Sebelum membahas tentang penerapan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, sebelumnya MonsterMac akan membahas terkait apa itu AI. Isitilah AI pertamakali dicetuskan pada tahun 1956, yaitu oleh John McCharty dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Menurut John McCarthy, AI adalah proses memodelkan cara berpikir manusia dan membuat suatu mesin supaya dapat berpikir serta berperilaku seperti manusia. Yakni bagaimana mesin dapat belajar secara otomatis melalui data dan informasi yang ia dapatkan, istilah lain dari proses ini adalah cognitive process.
Di bidang pendidikan, AI memiliki banyak manfaat dalam berbagai aspek. Seperti yang dikatakan oleh Direktur SEAMEO Ethel Agnes, Ia meyakini bahwa AI dapat membantu dan meringankan kinerja guru. Terlebih dalam perkara administratif, seperti menentukan nilai berdasarkan bobot penilaian. Tak hanya itu, AI juga dapat membantu guru dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Banyaknya manfaat AI dalam bidang pendidikan, membuat banyak inovasi dan terobosan berbasis teknologi ini. Sehingga proses pembelajaran yang lebih praktis dan efektif bukanlah di angan saja. Nah, setelah membahas apa itu AI, mari kita beralih pada apa saja penerapan Artificial Intelligence dalam Pendidikan.
1. Mentor Virtual
Mentor virtual cukup banyak diterapkan pada berbagai platform teknologi pendidikan terutama yang berbasis daring. Sebab jenis AI ini dapat memberikan feedback dari aktivitas belajar dan latihan soal para siswa. Tak hanya itu, Mentor Virtual juga memberikan rekomendasi materi yang perlu dipelajari kembali seperti guru atau tutor.
Salah satu contohnya adalah Blackboard. AI ini merupakan alat yang banyak digunakan di perguruan tinggi di Eropa dan Amerika. Perangkat AI ini juga banyak digunakan para professor dan dosen untuk mempublikasi catatan, pekerjaan rumah, kuis, hingga tes yang memungkinkan siswa dapat mengajukan pertanyaan dan tugas.
Konsep Blackboard sebenarnya terinspirasi dari papan tulis konvensional yang ada di setiap ruang kelas. Blackboard dalam pembelajaran menjadi pusat dan medium yang menampilkan informasi materi dari guru kepada murid. Bahkan, Blackboard juga menjadi tempat munculnya ide, diskusi, pemecahan masalah serta wawasan baru. Begitulah juga dengan Blakboard AI bekerja, mengembangkan solusi dan pemecahan masalah secara komperhensif dan kooperatif.
Baca Juga : Yuk Kenali Apa itu Kecerdasan Buatan? Dan Simak Tipe-Tipenya
2. Voice Assistant
Teknologi AI yang satu ini memiliki kemiripan dengan mentor virtual. Hanya saja Voice Assistant lebih mengandalkan fungsi suara sebagai pusat interaksi dan komunikasi.
Voice Assistant juga merupakan salah satu teknologi AI yang paling banyak dikenal dan dimanfaatkan diberbagai bidang, termasuk pendidikan. Contoh voice asistent yang umum dikenal seperti Google Assistant (Google), Siri (Apple), Cortana (Microsoft), dan lainnya. Voice Assistant memungkinkan para murid bisa mencari materi, referensi soal, artikel, sampai buku dengan hanya berbicara atau menyebutkan kata kunci.
3. Smart Content
Merupakan teknologi AI yang berfungsi membagi dan menemukan konten materi dan buku digital yang sudah dirpogram secara virtual dengan lebih mudah dan cepat. Contoh umum penerapan teknologi ini terdapat di berbagai perpustakaan digital saat ini, baik di sekolah, perguruan tinggi, maupun perpustakaan umum.
AI bisa menemukan dan mengkategorikan buku yang Anda cari secara cepat dan terstruktur. Bahkan Anda akan diberikan rekomendasi buku dan konten lain yang relevan dengan apa yang sedang Anda cari.
Contoh teknologi Smart Content yang sudah dipakai seperti Cram101 yang memiliki fungsi memecah buku teks digital menjadi beberapa bagian spesifik. Sehingga buku tersebut bisa terdiri dari ringkasan bab, tes, dan sebagainya. Kegunaannya adalah agar pengguna bisa mencari informasi yang lebih spesifik sesuai kebutuhannya.
4. Presentation Translator
Teknologi yang satu ini memiliki kemiripan dengan Voice Assistant yaitu mengandalkan suara dalam menjalankan fungsinya. Hanya saja Presentation Translator memiliki spesifikasi kegunaan untuk menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam bahasa yang Anda inginkan.
Sehingga pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai macam teks pidato, artikel, atau buku digital tanpa perlu membaca. Jadi dengan Dengan AI Speech Recognition ini, pengguna dapat mendengar dalam bahasa ibu mereka.Anda bisa membaca dan memahami jurnal, artikel, maupun buku dari bahasa apapun dengan lebih mudah dan cepat.
Teknologi ini juga memiliki peran penting bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam hal bahasa dan penglihatan, sehingga itu teknologi ini sudah banyak diadopsi untuk berbagai macam kebutuhan. Bahkan menjadi salah satu fitur yang selalu ada di smartphone saat ini yaitu ‘Voice Control’.
5. Global Courses
Seperti namanya, Global Courses memiliki fitur agar murid bisa mencari dan mengikuti kursus online dari seluruh dunia. Biasanya Platform kursus merekomendasikan ketertarikan dan minat sesuai kata dengan kunci yang sudah dimasukkan sebelumnya. Contoh Platform kursus yang telah menerapkan teknologi AI seperti ini adalah Google AI, Alison, Khan Academy, Udemy, Duolingo, dan banyak lagi.
6. Automatic Assessment
Dewasa ini AI banyak digunakan pada keperluan asesmen dan koreksi soal otomatis. Digunakannya fitur ini memudahkan guru dan tutor menyiapkan kuis maupun ulangan secara mudah dan praktis. Guru dan tutor pun tidak perlu lagi capai membuat soal dan mengoreksi soal secara manual.
Sistem AI juga akan bekerja secara otomatis sesuai dengan yang diprogramkan, lalu mempelajari kebiasaan yang dilakukan siswa. Kemudian AI akan memberikan rekomendasi materi apa saja yang perlu diulas kembali berdasarkan hasil data kebiasaan siswa yang telah diperoleh.
Contoh penerapan Automatic Assessmentadalah pada fitur pembuatan kuis dan koreksi otomatis yang disediakan platform kejarcita. Fitur ini juga memungkinkan guru dapat membuat kuis dan ulangan dengan mudah dan praktis. Guru hanya perlu memilih jenis mata pelajaran, jenjang, jumlah soal, tingkat kesulitan, dan beberapa pilihan lainnya.
7. Personalized Learning
Personalized Learning sebenarnya memiliki kemiripan dengan contoh teknologi AI lainnya. Teknologi AI ini memungkinkan para siswa mendapatkan layanan seperti asisten pribadi. Yang dilakukan AI adalah mengumpulkan data dari aktivitas belajar yang sudah dilakukan oleh siswa. AI lalu akan memberikan alternatif solusi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tak hanya itu, AI juga akan memberikan rekomendasi konten, hingga memberitahu jadwal belajar pengguna. Bahkan, AI juga belajar untuk mengoptimalkan cara belajar siswa agar proses belajar bisa lebih baik dan efektif.
Baca Juga : Apa itu Machine Vision dan Penerapannya dalam Industri
Tertarik untuk memulai bisnis vending mesin dan IoT? Monster Mac siap membantu kebutuhanmu !